7 Fakta Rupiah: Dari Asal Usul Nama hingga Misteri Gambar di Uang Rp 100 Ribu
TRIBUNTRAVEL.COM - Nama mata uang rupiah tentu sudah tak asing di mata, telinga, dan tangan orang Indonesia.
Rasanya, hampir semua transaksi keuangan yang dilakukan menggunakan rupiah lantaran jadi mata uang resmi Indonesia.
Apalagi per 1 Juni 2015, Bank Indonesia mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Apapun transaksinya, baik tunai maupun non tonai selama di dalam negeri, wajib menggunakan rupiah.
Nah, bagi yang melanggar, siap-siap saja dibui maksimal satu tahun dan denda maksimum Rp 100 juta, guys.
Tahu nggak guys, perjalanan rupiah untuk jadi mata uang resmi Indonesia, tak terjadi begitu saja.
Ada proses dan sejarah panjang hingga akhirnya pada 2 November 1949, Indonesia menetapkan rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru.
Berikut sejarah rupiah yang berhasil dihimpun TribunTravel.com dari berbagai sumber.
1. Asal Usul Nama Rupiah
TRIBUNNEWS.COM
Ada beberapa versi mengenai penamaan rupiah.
Pertama, menurut sejarawan Indonesia, Adi Pratomo, rupiah berasal dari kata rupia dalam bahasa Mongolia.
Pendapat lain, rupiah berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Ru-Pya.
Baik rupia dan ru-pya sama-sama berarti perak.
Kenapa bisa jadi rupiah?
Karena soal kebiasaan pelafalan orang Indonesia, terutama Jawa yang kerap membubuhkan huruf 'h' di akhir kata, termasuk rupia sehingga jadi rupiah.
2. Gunakan ORI
wikipedia.org
Sebelum rupiah, orang Indonesia sudah menggunakan mata uang resmi lainnya, yaitu Oeang Republik Indonesia atau ORI sejak era kemerdekaan.
Dikutip dari wikipedia, ORI resmi beredar pada 30 Oktober 1946 dalam bentuk uang kertas bernominal satu sen dengan gambar muka keris terhunus dan gambar belakang teks UUD 1945.
Pada masa itu, ORI dikatakan cenderung kurang berkualitas, seadanya, dan menggunakan pengaman serat halus.
Juga bernilai sangat rendah jika dibandingkan dengan uang-uang yang dikeluarkan oleh de Javasche Bank alias BI pada zaman dulu.
Sayang, peredaran ORI sangat terbatas dan tidak mencakup seluruh wilayah Indonesia.
Di Sumatera yang beredar adalah mata uang Jepang hingga 8 April 1947, Gubernur Provinsi Sumatera mengeluarkan rupiah URIPS alias Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera.
Lantaran ketidakseragaman inilah, akhirnya pemerintah memutuskan untuk membuat mata uang baru, yang akhirnya dikenal dengan nama rupiah.
3. Bahan Uang Kertas
TRIBUNNEWS.COM
Ada dua bentuk mata uang rupiah, yaitu kertas dan koin tergantung dari bahan pembuatannya.
Nah, jangan salah, guys, namanya boleh saja uang kertas namun bahan yang digunakan sama sekali bukan dari kertas.
Adalah kapas, yang diklaim punya elastisitas tinggi sehingga uang kertas yang dihasilkan tidak mudah robek dan tahan air.
4. Sosok di Balik Desain Rupiah
Hai online
Dosen University of Amsterdam, Ed Caffin dalam tulisannya mengungkapkan, rupiah memiliki desain yang cantik dan berkarakter.
Apalagi dengan desain gambar pahlawan nasional dan berbagai budaya khas Indonesia.
Tak hanya itu, rupiah juga mata uang penuh warna sebab masing-masing nominal punya warna tersendiri.
Ada warna biru untuk uang Rp 50 ribu, abu-abu nominal Rp 2 ribu, hijau Rp 20 ribu, ungu Rp 10 ribu, dan merah Rp 100 ribu.
Nah tahu nggak guys, ada sosok Mujirun yang berada di balik desain mata uang rupiah.
Mujirun adalah satu dari beberapa seniman yang berprofesi sebagai engraver Indonesia atau pengukir gambar pada uang-uang kertas yang dicetak oleh Peruri.
Pembuatan gambar uang tidak boleh sembarangan dan proses seleksinya sangat ketat.
Proses pembuatannya pun tidak mudah dan butuh waktu lama hingga berbulan-bulan.
Karya Mujirun yang paling fenomenal dan membanggakan adalah gambar 'Pak Harto Mesem' di uang Rp 50 ribuan yang terbit tahun 1995.
5. Bikin Turis Bingung
TRIBUNNEWS.COM
Bagi turis asing, rupiah adalah mata uang yang memiliki banyak nol dalam setiap pecahannya.
Bayangin saja, uang pecahan Rp 100 ribu hampir setara dengan 10 dolar AS, tergantung dari nilai tukarnya.
Alhasil, mereka merasa terlalu banyak memegang uang tunai bila menukar dolar dalam rupiah.
6. Perum Peruri
BUMN.GO.ID
Siapakah yang bertugas mencetak mata uang rupiah?
Adalah Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas mencetak uang rupiah, baik kertas maupun logam.
Saat ini, Peruri punya empat gedung yang berlokasi di Jakarta, Karawang, Surabaya, dan Medan.
Pabrik percetakan uang dan surat berharga, berada di Karawang, Jawa Barat.
Di pabrik cetak ini, pengawasan dan keamanannya sangat ketat.
Bagi siapa saja yang masuk, termasuk pegawai, tidak diperbolehkan membawa uang dan barang apapun.
Termasuk ponsel dan barang elektronik yang dapat digunakan untuk mengambil gambar.
Kabar gembiranya, perusahaan yang berdiri sejak tahun 1971 ini ternyata nggak cuma mencetak mata uang Indonesia aja, lho.
Peruri ternyata mendapat pesanan untuk membuatkan uang dari negara lain.
Di antaranya mata uang negara Nepal (ruppe), mata uang Somalia (shillir), dan uang koin Argentina yaitu peso.
7. Misteri Gambar di Uang Kertas Rp 100 Ribu
kaskus
Guys, coba perhatikan uang bagian depan Rp 100 ribu yang berlaku saat ini.
Selain terdapat foto Soekarno dan Hatta, ada gambar apalagi ya?
Ya, jika kamu melihat secara lebih detail, ada gambar sebuah rumah.
Kira-kira, itu rumah siapa?
Rumah tersebut adalah rumah presiden pertama Indonesia yang juga menjadi tempat proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
Sekarang rumah Soekarno itu telah dijadikan Tugu Proklamasi.
http://travel.tribunnews.com/2016/11/02/7-fakta-rupiah-dari-asal-usul-nama-hingga-misteri-gambar-di-uang-rp-100-ribu?page=all
Komentar
Posting Komentar